Color Of Woman 1
Broken Home
Hari ini hari
kelima aku mengurung diri di kamar. Aku sangat tidak mau bertemu siapa-siapa
kecuali kakak laki-laki ku. Soalnya kalau tidak ada dia di sampingku, aku pasti
akan merasa takut dan gemetaran. Aku tidak mau mengingat kejadian itu lagi,
dimana orangtuaku bertengkar hebat dan mengakibatkan adik perempuanku
meninggal. Aku tak mau mengingatnya lagi. Hari itu hari tersial di dalam keluargaku,
dan hanya kakakku yang bisa menenangkan pikiran dan hatiku. Aku kadang-kadang
berpikir kalau tidak ada kak Rangga, bagaimana hidupku sekarang pasti sudah
sangat hancur, mungkin aku akan menjadi gila. Aku tidak bisa membayangkannya. Hanya,
satu-satunya kakaku yang mengerti aku. Dan aku hanya bisa menundukan kepala
sambil memeluk kakiku dan menyendiri di sudut ranjang.
Ketika kakaku
datang dan membuka pintu kamarku aku langsung beranjak dari tempatku duduk
tadi¸ dan kemudian refleks berlari mendekati arah pintu dan langsung memeluk
kakaku, sambil berbicara : kak, aku takut ! kejadian waktu itu teringat dan
terulang-ulang terus di kepalaku. Aku mau memory ingatanku di hilangkan saja, jadi aku bisa melupakan kejadian itu, kataku
sambil menangis. Huss, nggak boleh ngomong gitu Rina, kamu harus kuat kamu
jangan mengingat kejadian itu lagi, kalau kamu kayak gini terus. Kamu cepat
atau lambat bakalan setres, dan kakak nggak mau kehilangan kamu. Sekarang Cuma
kamu yang kakak miliki. Dan kamu jangan sampai pergi, apalagi sampai hilang
ingatan, itu berarti kamu akan melupakan kakak juga dong. Kakak, nggak mau
semua itu terjadi untuk keempat kalinya sayang.
Hari itu, kedua
orangtuaku sedang bertengkar di rumah dan mereka mau mengantarkan
Adikku Rossa pergi berangkat les. Mereka berdua bertengkar hebat sampai di
dalam mobil pun mereka masih bertengkar, adikku yang ada di dalam mobil pun
sempat menulis di buku hariannya dan menceritakan ke dalam tulisan semua
kejadian hari tersebut secara mendetail. Sampai di putaran tikungan terakhir
menuju tempat les tersebut ada sebuah sepeda motor yang melawan arah, dan papa
dalam keadaan masih berdebat bersama mamaku, dia pun akhirnya tak sempat
menginjak rem, dan papa sangking kagetnya sampai lepas kendali kemudian membanting
stir mobil ke arah kiri, hasilnya mobilnya pun menabrak sebuah beton pagar
rumah orang. Dan akhirnya adik ku Rossa meninggal di tempat kejadian. Karena,
tertindih atap mobil yang penyok tertimpa reruntuhan dinding tembok yang roboh.
Dan, barang Rossa yang polisi temukan di dalam mobil itu hanya buku hariannya
dimana dia terakhir kali mengeluarkan unek-uneknya ke buku harian tersebut, dan tidak
menyangka itu juga hari terakhirnya untuk bernafas.
Tanggal, 13 July 2009
Ya, Allah. Aku sudah nggak kuat lagi
mengahadapi semua cobaan yang engkau berikan. Hari ini untuk ke tujuh kalinya
orangtua hamba bertengkar. Sampai-sampai di dalam mobil ini pun mereka
bertengkar tanpa hentinya. Aku mau mereka rujuk kembali ya Allah. Aku mau kayak
dulu lagi menjadi keluarga bahagia yang di inginkan setiap keluarga. Betapa
inginnya aku melihat mereka rukun seperti dulu. Hari, ini nggak tau kenapa
perasaanku kurang enak. Apa mungkin gara-gara mendengar pertengkaran kedua orangtuaku
ini ya Allah. Apa mungkin karena itu ? tapi, hari ini perasaanku lain dari yang
lainnya. Apa mungkin karena beban ku tak sanggup mengahadapi ini semua dan aku
menjadi stress berat ! hari, ini aku akan pergi berangkat les. Sesampai di
tempat les aku akan memainkan alat musik kesayanganku Piano, dan akan bermain
selama-lama mungkin sampai beban pikiranku berkurang. Karena, hanya dengan
bermain alat musik Piano ini lah hati dan pikiran hamba berubah menjadi tenang
dan jernih kembali. Ya Allah, aku hari ini berdoa hanya minta supaya kehidupan
seperti ini berakhir dalam hidupku, berakhir semua pertengkaran, dan aku tidak
akan pernah mendengar orangtua aku bertengkar lagi untuk ke sekian kalinya.
Dan, mudahan hari ini hari yang TERAKHIR aku mendengar mereka bertengkar dan
semoga saja hari selanjutnya mereka membaik dan cepat rujuk dan rukun kembali.
Aku hanya meminta itu, dan tolong Kabulkan lah permohonan hamba mu ini. Amin .
Dan, aku tak
menyangka Allah mengabulkan doa adikku tersebut. Allah mengabulkan ucapan
adikku yang “ mudahan hari ini hari yang TERAKHIR aku mendengar mereka
bertengkar ”. Tetapi, bukannya membuat orangtuaku rujuk kembali. Tetapi, Allah berkehendak
lain, melainkan mengambil adikku kembali ke sisi-Nya dan
tidak tega melihat adikku yang setiap hari mengeluh, dan akhirnya hari itu di
kabulkan Allah, hari terakhir kalinya adikku mendengar mereka bertengkar. Dan
untuk selama- lamannya. Sejak itu aku sangat membenci kedua orangtuaku.
Orangtuaku sempat merasa bersalah karena gara-gara ulah mereka berdua
menyebabkan anak bungsunya meninggal dunia. Dan mereka sangat menyesal kenapa
tidak mereka berdua saja yang meninggal dan kenapa harus anak mereka. Mereka
hanya mengalami luka-luka dan patah tulang di bagian tangan, leher, dan kaki.
Dan sepulang mereka di rumah sakit, mereka malah melanjutkan pertengkaran
mereka sambil menyalahkan satu sama lain akibat kecelakaan tersebut. Akhirnya
mamaku pun tak tahan lagi dengan sifat papa yang begitu egois. keesokan harinya,
mama menyerahkan surat gugatan cerai kepada papa. Aku sangat sedih sekali dan
tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kenapa masalah di dalam keluargaku terlalu
beruntun dan terlalu cepat datang-nya.
ini cerita terbaruku. ini salah satu cerita yang aku favorite kan sendiri. karena banyak problem yang terjadi di dalamnya. jadi aku harap kalian bisa menyukainya juga seperti aku. love you guys.
BalasHapusColour Of Woman